Eduard Bernstein (1850-1932) lahir dalam keluarga Yahudi-Jerman yang tidak mempraktikkan agama Yahudi. Pengalaman ini memberikan gambaran mengenai pemikiran, sikap, dan tindakan Berstein dalam politik Marxisme.
Pandangan Bernstein mengenai sosialisme berbeda dengan pemikiran Marxisme ortodoks yang menekankan sosialisme revolusioner. la adalah pemikir politik sosial demokratik dan praktisi politik SPD. Ia meletakkan pemikiran mengenai sosialisme evolusioner dan revisionis. Dengan demikian, Bernstein menampilkan wajah sosialisme yang tenang ketimbang revolusioner dalam proses politik yang berkembang di masyarakat.
Menyadari pentingnya kesatuan politik dalam memperjuangkan Marxisme, Bernstein selalu mengusahakan kesatuan semua sayap kiri. Akan tetapi, kekuatan sayap kiri ini dipatahkan oleh Otto von Bismarck yang melarang kegiatan SPD melalui undang-undang yang dikeluarkan tahun 1878. Bernstein lalu diasingkan dari Jerman dan kemudian bertemu Engels dan Kautsky di Inggris tahun 1888. la terlibat dalam berbagai kegiatan kaum sosialis Inggris yang berhubungan dengan Engels, seperti Serikat Fabian.
Pengakuan Bernstein bahwa ia bisa melihat dunia melalui kacamata Inggris merupakan hal penting bagi pemikirannya mengenai revisionisme terhadap Marxisme. Pada tahun 1901, Bernstein kembali ke Jerman dan ikut mendirikan USPD yang anggota-anggotanya sebagian besar adalah kaum sosialis anti-Perang Dunia I.
Pokok-pokok pikiran revisionis Bernstein adalah penolakan terhadap pemikiran Marx bahwa kapitalisme akan mati sendiri bertentangan dengan kenyataan bahwa kapitalisme terus berkembang. Bernstein yakin bahwa usahawan muncul dari kaum proletariat, maka hal itu penting untuk membarui hubungan kerja, upah, dan jaminan hari tua. Oleh sebab itu, kaum pekerja harus mengambil peran dalam proses-proses politik.
Bernstein menyadari banyak kesalahan dalam pemikiran Marx mengenai teori tentang nilai. la meyakini bahwa sosialisme dapat dicapai melalui kapitalisme, dan bukan dengan menghancurkan kapitalisme. Bagi Bernstein, sosialisme bukan tujuan, maka memanfaatkan kapitalisme untuk mewujudkan perjuangan sosialis harus mendapatkan perhatian. Dengan ini, Bernstein berseberangan dengan pemikir Marxisme ortodoks.
Rosa Luxemburg adalah doktor ekonomi dari Universitas Zürick dan pendiri Spartakus yang adalah cikal bakal Partai Komunis Jerman. Pemikiran Luxemburg berseberangan dengan Bernstein mengenai Marxisme. Bernstein mengajukan revisionisme terhadap Marxisme, sebaliknya Luxemburg ingin mempertahankan konsep Marxisme ortodoks. Pokok-pokok perlawanan Rosa Luxemburg terhadap revisionisme Bernstein adalah sebagai berikut.
Pertama, praksis revolusi senapas dengan ajaran Karl Marx untuk mengakhiri kapitalisme. Dengan kata lain, perjuangan politik partai harus senapas dengan revolusi proletariat sebagai syarat untuk mewujudkan masyarakat komunis yang mengakhiri kapitalisme.
Kedua, kesadaran kelas proletariat menjadi syarat untuk mempertahankan semangat revolusioner bagi penciptaan masyarakat komunis sebagai akibat perjuangan kelas proletariat secara konsekuen dan konsisten karena kapitalisme dapat mengacaukan pencapaian revolusi dengan memanfaatkan kelemahan kesadaran revolusioner proletariat.
Ketiga, reformasi masyarakat dari kapitalisme menjadi sosialisme/komunisme tidak dari atas oleh negara, dan tidak dari parlemen melalui perwakilan-perwakilan masyarakat, tetapi pada prinsipnya oleh proletariat revolusioner untuk mengambil alih kekuasaan. Negara dan sistem demokrasi bukan tujuan revolusi karena keduanya hanya sasaran antara untuk mempertajam keandalan kualitas praksis revolusi proletariat mengambil alih kekuasaan.
Kedatangan tatanan masyarakat komunis bukan hadiah negara atau sistem demokrasi, apalagi keniscayaan tanpa dasar rasional. Dengan ini, Luxemburg menolak gagasan Kau keniscayaan komunisme menggantikan kapitalisme dan gagasan Lenin mengenai penciptaan komunisme melalui komando politbiro tentang partai.
Mengeja Indonesia adalah sebuah gerakan yang otonom dan nirlaba, mengangkat isu-isu fundamental bangsa.