Covid dan Aparat yang Ganas3 min read

Soal COVID-19 akan selalu memunculkan banyak dampak social di masyarakat. Mulai dari persoalan ekonomi, sampai pada persoalan matipun menjadi menarik diperbincangkan. Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin mengambil kebijakan untuk menangani COVID-19, para tenaga medis yang menjadi barisan terdepan dalam penanganan COVID-19 kewalahan. Bahkan tak jarang mereka juga menjadi korban dari keganasan COVID-19. Yang paling parahnya lagi, masih ada yang tidak mempercayai COVID-19 itu ada. Bahkan argument yang tidak berdasarkan keilmuan yang ilmiah ini hadir dari kalangan terdidik yang mengenyam dunia akademik dikampus, bahkan mengerti bagaimana melakukan sebuah penelitian secara ilmiah. Di tambah lagi dengan masyarakat yang Sebagian tidak peduli dengan COVID-19 ini. Alasan yang utama yaitu persoalan ekonomi, di berlakukannya PPKM ini juga menjadi masalah bagi Sebagian masyarakat yang menyambung hidup dengan berjualan.

Hal demikian memposisikan, pemerintah dalam hal ini sebagai pengambil kebijakan menjadi serba salah, meminjam kata dalam sebuah film warkop dikatakan maju kena mundur kena. Apparat penegak aturan tersebut kadang geram dengan perilaku masyarakat yang kadang tidak mengidahkan aturan tersebut. Kita juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada masyarakat, sebab keadaan covid ini mengubah semua tatanan social sampai menurunkan pendapatan para pedangang, aturan PPKM ini perlu dikaji ulang mengingat undang-undang darurat Kesehatan yang mengatakan, selama melakukan karantina atau apapun Namanya itu semua menjadi tanggungjawab pemerintah, mulai dari kehidupan rakyatnya. Kurangnya sosialisasi yang humanis kepada masyarakat, menjadikan segala aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah menjadi pental. Apalagi banyak kasus di media, aparat tidak menunjukkan sifat yang manusiawi. Contohnya kejadian di Gowa Sulawesi Selatan yang memukul seorang ibu hamil. Ini sangat disayangkan di tengah masyarakat sedang menghadapi psikologis akibat tekanan COVID-19 di tambah lagi dengan tekanan aparat yang ganas di bandingkan COVID-19.

Edukasi Masyarakat

Yakin dan percaya, selama masyarakat di edukasi dengan baik, penuh keramahan serta merasa diayomi akan menghasilkan ketertiban. Terjadinya kasus pemukulan sampai kepada Tindakan menghancurkan atau menyita jualan masyarakat, hanya akan menambah terjadinya kekerasan. Tentunya ini, harus menjadi bahan evaluasi. Masyarakat ditengah ketakutannya akan covid, rela memberanikan diri untuk keluar menccari penghidupan. Hal inilah yang perlu dipikirkan oleh pemerintah dam pihak yang berwajib dalam mengedukasi masyarakat. Apa yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor, perlu diapresiasi dan di ikuti cara tersebut. Kita bisa melihat respon masyarakat yang sangat merasa aman dan tidak tertekan dengan kehadiran mereka. Selama ini masyrakat mencoba berdamai dengan ganasnya COVID-19, namun yang terjadi, dengan diberlakukannya PPKM masyarakat bukannya makin takut dengan virus, malahan takut dengan keganasan aparat yang melebihi covid.

Walaupun tidak semua aparat seperti itu, namun yang menjadi penting ialah, bagaimana aparat hadir mengedukasi masyarakat dengan penuh ramah tama, lebih humanis agar penerimaan masyarakat lebih baik. Kita menyadari bahwa, perekonomian masyarakat yang lemah, tuntutan hidup keluarga semakin tinggi, baiay Kesehatan mahal, Pendidikan mahal yang dilakukan dengan daring membuat kita harus memutar otak untuk memikirkan hal ini. Itulah sebabnya pemerintah di sini perlu menimbang dan mencarikan solusi atas berbagai masalah ini. Bantuan social perlu diperpanjang dan menggerakan aparat pemerintah sampai di Desa-Desa untuk memberikan bantuan dari dana APBN. Hal demikian, sekiranya mungkin bisa sedikit mengurangi biaya kehidupan masyarakat saat pandemic dan PPKM saat ini.

Kesadaran Kolektif

kesadaran Bersama sangat dibutuhkan, mulai dari pemerintah, aparat penegak hukum smapai masyarakat di bawah. Untuk menyadari semua tupoksi serta hak dan kewajiban. Kesadarn ini akan sangat membangun dan efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada. Kita sebagai masyarakat biasa, mengikuti ikhtiar dan anjuran pemerintah untuk kemaslahatan bersama. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan kepastian aturan dan memperlihatkan keadilan aturan yang dibuat oleh pemerintah sendiri. Serta penegak aturan di lapangan harus menunjukkan sifat yang humanis. Kita semua berpikir jika hal demikian menjadi kesadaran kolektif, masalah yang kita hadapi akan cepat teratasi dan kita bisa Kembali kepada kondisi seperti biasanya. Stop kita menunjukkan sifat yang lebih menakutkan dari pada COVID-19 yang dihadapi saat ini.

Asman Dari Kota Kendari Sultra. Saat ini sedang mempersiapkan diri untuk lebih baik lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like