Steve Wozniak: Langit Bukan Lagi Sebuah Batas12 min read

Setiap orang mungkin punya ide, mimpi, dan ingatan sebagai jejak. Dari titik tolak itulah, dunia bisa berubah bersama kejutan yang menyertainya. Dunia baru meninggalkan jejak dan tanda perubahan. Telah menjadi pengetahuan kita, perubahan terus menerus di dunia Barat melalui sains bersama penemuan baru.

Sang saintis, sang penemu tahu, bahwa dirinya berubah menjadi ‘sang pengikut jejak’ dari sosok hebat lain. Dari satu jejak ke jejak baru, dari satu perubahan ke perubahan lain. Itu akan berlangsung secara alamiah dan rekayasa.

Spektakuler! Awalnya sebagai pembuka jalan, ia perlahan-lahan menjadi hal yang mencengangkan. Perlahan-lahan karena berada dalam proses ‘menjadi’. Suatu kelahiran tanpa prematur dan instan. Mencengangkan karena bentuk perubahannya tidak terduga atau tidak terpikirkan sebelumnya.

Terutama orang-orang yang berada di luar sang penemu, sang perintis atau sang saintis membuat diri mereka tidak menduga akan terjadi penemuan baru. Hanya karena kemunculan ide yang secara tiba-tiba beriringan dengan ketersediaan teknologi secukupnya membuat sosok penemu bisa melangkah maju ke depan. Berkat kecerdasan, ketekunan, dan kreatifitas, maka dunia dalam genggamannya.

Perpaduan antara imajinasi dan teknologi menambah kekuatan ide, mimpi, dan ingatan. Bermula, ia hanyalah mesin otak super bertengger di ruang kantor, di kamar tidur, dan sebagainya. Ia akhirnya berubah menjadi mesin luar angkasa. Sebagaimana organ, mesin itu sebagai anugerah.

Dari hal yang dirakit, dirancang, dilengkapi, dan dipadukan hingga menjadi kesatuan yang utuh (assembled). Mesin atau produk baru lahir dari produk lama. Produk yang berubah-ubah ketika ide, mimpi, ingatan, dan hasrat melampauinya. Lalu, semuanya bergerak tanpa akhir melebihi materi. Keberadaan ide, mimpi, dan ingatan sebagai jejak seakan-akan bergantung di bawah langit. Sosok penemu berdiri di atas penemu lain.

~ o0o ~

Di abad keduapuluh menandai penemuan komputer pribadi, Apple I.  Ia adalah jejak dari seluruh komputer Apple di masa berikutnya. Ia berganti dan berubah bentuk atau bahan. Ia masih tetap meninggalkan jejak-jejak dalam keterpaduan bentuk, yaitu bentuk yang berbeda dari sebelumnya.

Kemunculan jejak yang ditinggalkan datang dari dan dirancang oleh ‘sosok ganda’: saintis, penemu, dan programer komputer Apple. Dia adalah Steve Wozniak. Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian mewakili ungkapan bagi Steve Wozniak, yang mengubah komputer Apple menjadi Apple Inc. Dia bermitra dengan sahabatnya, Steve Jobs untuk mendirikan perusahaan komputer Apple [1]

Dalam biografinya disebutkan, bagaimana keduanya memulai merancang komputer Apple. Steve Wozniak bersama Steve Jobs mengembangkan Apple I secara lebih besar, yang dikerja dalam garasi dan kamar tidur Jobs.

Dia mengembangkan komputer pribadi ditandai dengan model berikutnya, Apple II. Model komputer ini dikembangkan untuk menghadapi produsen komputer lain. Sirkulasi barang seiring sirkulasi konsep. Tuntutan pasar memaksa komputer Apple tampil menghadapi produsen arus utama, sekaliber IBM. Aliran produksi barang menghadapi aliran produksi hasrat untuk menguasai pasar. Alih generasi non manusia pun terjadi, yang produksinya dialirkan lewat pasar. Dari satu benda yang sama ke benda lain diproduksi dalam bentuk dan kemampuannya yang berbeda. Kelimpah-ruahan gairah, ide, dan mimpi yang melebihi produksi benda-benda.

Masa depan dunia terletak pada komputer seperti komputer Apple. Mengejar mimpi lebih penting daripada pemuasan akan keuntungan pribadi. Nilai tanda perubahan lebih dipilih ketimbang nilai tukar: uang-saham. Jatuh bangun dan lika liku kehidupan saintis atau penemu sudah biasa dijalaninya. Tertolak yang satu, yang lain diterima dalam persaingan pasar diantara produsen komputer. Banyak hal yang harus dikorbankan oleh sang saintis dan sang pengikut jejak. Penemuan produk itulah yang digelutinya dengan penuh kegairahan dan ketekunan bekerja.

Sosok Wozniak dengan penemuan yang dicapai membuat dunia dalam kelenyapan realitas, kecuali realitas baru dari mesin komputer. Dia turut terlibat dalam apa yang disebut oleh Jean Francois Lyotard sebagai “masyarakat yang terkomputerisasi.”[2] Sirkuit hidup dalam mesin komputer dimungkinkan bisa dicangkokkan dalam sirkuit otak manusia.

Kebangkitan mesin ilmiah di era komputer dipersuntingkan dengan penampilan ‘mesin antariksa’, yang terhubung dengan ‘ruang siber’. Ia juga merupakan satu era yang menandai kelahiran pasca-manusia. Jagat tanda bertemu dengan jagat siber dalam hubungannya dengan komputer dan mesin antariksa dilihat dari bentuk maupun fungsinya yang berbeda.

Kekuatan baru dari komputer, yang kemungkinan terjadi antisipasi masa depan tanpa sebuah jagat yang asing dan tidak semu. Seseorang perlu mengamati sejauh mana perubahan wujud terus menerus ditebus oleh otak, indera, dan tubuh diprogram menurut variabel mesin dan yang bukan.

Perwujudan sibernetis memberi alasan bagi perkembangan mesin komputer dan mesin antariksa, yang berperan untuk membentuk kondisi manusia dari kelenyapan indera penglihatan, diatasi dengan kekuatan refleksi dalam otak kita. Mesin komputer dan mesin antariksa yang bersifat imaterial tidak berarti menjadi penyebab kemunculan “manusia buta”, tetapi membuka mata mereka ke arah lintas realitas atau lintas jagat yang berbeda.

Kenampakan luar dan bentuk dari mesin komputer hingga paling mutakhir yang dirancang oleh sosok Wozniak bukanlah hasil imajinasi yang dirusak oleh ilusi. Kata lain, imajinasi yang diselipkan dalam teknologi komputer tidak lebih dari ilusi. Tetapi, ilusi yang tidak pernah menampilkan wujud nyata.

Dalam diskursus filosofis, ia dinyatakan sebagai bagian dari wujud virtual; dari simulakra, suatu era dimana yang asli dan tiruan tidak bisa lagi dibedakan, sehingga perwujudannya nampak samar, tetapi nyata. Hanya dengan memasuki   komputer dan jaringannya sebagai benda-benda yang tidak nampak, kita akan melihat dunia lain; kita akan menyaksikan realitas yang berbeda melebihi sistem syaraf, yang keberadaannya terancam dalam kekusutan.

Dikatakan komputer bersifat imaterial karena ia membentuk mesin ketidaksadaran. Ide bersaling silang dengan otak manusia diganti dengan otak super komputer. Komputer meniru manusia, demikian pula manusia menjadi mesin komputer. Manusia menanggung hujatan dan cibiran sekaligus pujian yang meluap-luap.

Sang saintis dan sang pengikut jejak percaya tatkala penemuan baru menjadi instrumen yang mengagumkan justeru bukan karena kekusutan syaraf dan bukan ketidakhadiran kesadaran, melainkan lenyapnya gairah, ide, mimpi, ingatan, hasrat, dan kesenangan. Semuanya hanya mengarah pada perwujudan kekuatan komputer dan mesin baru yang tidak mampu merefleksikan apa-apa dari peristiwa sebelumnya. Ia hanya meninggalkan jejak-jejak yang diikuti oleh Steve Wozniak untuk menyingkap selubung rahasia masa depan dan rahasia godaan untuk melanggar batas-batas.

Masa depan mesin ilmiah di tangan sang saintis, sang penemu dilipatgandakan dengan sang pengikut jejak dari sang peletak dasar. Pembentukan relasi antara perintis, pembuka jalan atau peletak dasar dan pengikut jejak akan melahirkan jejak baru, yang berlipat ganda dalam dirinya. Ia meniru dirinya sendiri lewat jejak yang diikutinya. Kekuatan penampilan pengetahuan ditandai oleh mesin yang tertukar dengan mesin lain.

Ia terjalin kelindang dan saling menopang antara satu sama lain. Begitulah penjelajahan dari sosok Wozniak. Petualangannya bertumpu pada dua hal, yaitu jejak-jejak dan kemitraan penemuan ilmiah. Dia tidak selamanya mencoba merahi mimpinya dengan metode eksperimental, melainkan menandai dirinya sebagai sang pengikut jejak dari sosok teknologis yang membuka jalan bagi masa depan manusia.

Ide, mimpi, dan ingatan yang diperkuat oleh imajinasi dan gairah pengetahuan, maka Steve Wozniak nyaris tidak pernah berhenti berpetualang ilmiah. Dia malah makin penasaran dengan susunan realitas yang ada. Satu diantaranya, dia harus keluar dari lingkaran penemuan komputer, yang mengawali debutnya.

~ o0o ~

Steve Wozniak tidak keluar dari dunia yang digelutinya; dia tidak menarik diri dari jalan yang telah dilaluinya. Menarik diri dari jalan yang dipilihnya diparadokskan dengan mengikuti jejak sang perancang mesin luar angkasa swasta. Dia tetap memiliki kekuatan bersama perusahaan komputer Apple. Dia menyebar dalam banyak jalan; bertumbuh dimana-mana tanpa terpusat dan tanpa meninggalkan satu jalan yang dirintis dan dikembangkannya.

Kesenangan Wozniak terhadap aljabar dan algoritma sejak masa kecil justeru membuatnya tidak puas atas segala apa yang dirahinya. Dia ingin mewujudkan ide dan mimpinya melalui mesin baru bernama Privateer Space. Ia diharapkan mampu menghubungkan dirinya dengan jagat tanda dan jagat siber, mesin komputer dan mesin antariksa yang jelas dan pasti berperan menjadi jendela dunia lebih beragam, yang mengantarkan manusia untuk menyaksikan realitas lain.

Privateer Space adalah nama perusahaan penerbangan luar angkasa rancangan Steve Wozniak. Dia bersama Alex Fielding, yang merupakan tim iMac yang pertama dan pendiri “Wheels of Zeus” (“WoZ”) di tahun dua ribu dua[3]. Butuh sekitar sembilan belas tahun untuk mewujudkan ide dan mimpi setelah komputer Apple generasi terbaru. Ia menjadi kekuatan baru yang melipatgandakan dirinya melalui persentuhan mesin sosial yang tersibernetisasi dan mesin luar angkasa yang tererotisasi. Persentuhan ganda itu membangkitkan gairah tanpa rangsangan seksual di sekitar kita.

Rangsangan yang berbeda datang dari wujud erotis di balik jejak yang dia bangun bersama sahabatnya, ditambah jejak dari sang perintis mesin luar angkasa swasta. Satu pernyataan “menjaga luar angkasa dan memberi akses pada semua umat manusia” menjadi misi Privateer Space[4]. Rangkaian pernyataan lain dari narator dalam sebuah ringkasan visi yang ditandai dengan gambat pesawat luar angkasa dan perubahan iklim.

Suara yang mantap, jelas, dan cukup meyakinkan pada dunia. “Ini bukanlah sebuah perlombaan. Bukan kompetisi. Atau permainan. Kita tidak sendirian, satu perusahaan, satu bangsa. Kita adalah satu planet,” seperti peristiwa yang terekam melalui video promo[5]. Dari video itu yang menciptakan ingatan sebagai jejak bagi generasi penerus untuk menjelajahi ruang angkasa dengan mesin yang lebih baru.

Bentuk rangsangan yang menggoda Steve Wozniak datang pula dibalik penyingkapan misteri paling besar dari planet kita. Apa pengetahuan dan informasi yang bisa disebar melalui jagat tanda dan jagat siber tidak lebih dari penandaan utama serupa pernyataan muncul di situs Privateer’s: “Langit bukan lagi sebuah batas,” dan “Kita berada dalam mode siluman” (“The sky is no longer the limit,” and “We are in stealth mode.”)[6].[ Pernyataan pertama menjelma menjadi judul tulisan ini. Pernyataan kedua mengandung jalinan interpretasi tentang mode berpikir dan mode wujud. Alangkah menantangnya! Berpikir dan berwujud menurut siluman. Ia berubah-ubah dan menyebar.

Kehadiran sosok teknologis seperti Jeff Bezos, pendiri Amazon bersama Blue Origin yang diciptakannya dan Elon Musk, CEO Tesla bersama SpaceX membuka jalan bagi Steve Wozniak untuk mengikuti jejak dari mereka berdua di bidang penerbangan luar angkasa. Blue Origin, SpaceX, dan Privateer Space adalah soal waktu. Meluangkan waktu sedikit untuk menginsyafi tanda-tanda kehidupan langit yang terbentang amat luas bukanlah hal yang sia-sia. Manusia paling kecil nyalinya saat menghadapi kekuatan dahsyat di luar dirinya, tetapi dia memiliki pilihan dalam jumlah yang lebih besar diantara hamparan benda-benda langit.

Di waktu malam, orang-orang melihat ada cahaya di langit, bukan kerlap-kerlip bintang, bukan meteor yang jatuh. Suatu hari mereka melihat ada sesuatu yang terbang di langit, ia bukan pesawat ulang-alik antariksa. Bukan Palapa ring integrasi mewujudkan Tol Langit.

Orang-orang membayangkan Privateer Space sebagai sarana untuk mewujudkan tamasya di luar angkasa. Sambil sarapan, orang-orang dimungkinkan menikmati indahnya pemandangan benda-benda langit, yang terhampar sejauh mata memandang. Benda-benda nampak mengapung-ngapung bebas di langit, tanpa gravitasi.

Bumi dilihat dari luar angkasa. Jika orang-orang berkenan untuk membuka kembali buku tentang geometri Cartesian, berarti mereka tertarik terhadap analisis tentang bumi. Bagaimana kita menyaksikan di tempat lain ada garis orbit dan rotasi yang bergerak mengikuti hukum alam. Kita juga membayangkan Steve Wozniak seakan-akan menari bersama bintang-bintang di langit.

Seseorang memandang langit laksana memandang dirinya sendiri. Dia tidak terlempar jauh dari jagat tujuannya dengan ruang yang tidak bertepi. Sosok penemu dan programer komputer tidak seperti astronot yang sedang mengapung-apung di ruang hampa udara seiring mengapung-apung bebasnya tingkat suku bunga di pasar modal dalam kaitannya dengan biaya perusahaan penerbangam luar angkasa untuk membersihkan sampah di sana.

Lain halnya, ketika kecepatan perjalanan luar angkasa berbeda dengan pergerakan satelit yang mengorbit mengelilingi dunia ide, mimpi, dan teks diantara teka-teki kehidupan jagat yang kita tidak ketahui dimana muaranya. Kenyataannya berbeda dengan apa yang dibayangkan orang. Lantas, apakah rencana Steve Wozniak selanjutnya?

Singkat kata, Steve Wozniak dengan Privateer Space berencana untuk membersihkan sampah luar angkasa yang berbahaya atau membersihkan puing-puing berserakan di luar angkasa. Jumlah satelit membangkai yang bergentayangan di luar angkasa turut andil dalam peningkatan puing-puing, yang tidak berasal dari gedung pencakar langit. Ahli tentang puing-puing luar angkasa mencatat bahwa lebih dari separuh penggumpalan yang berisiko diantara satelit perusahaan penerbangan luar angkasa, termasuk roket dari negara tertentu. Tercatat sekitar puluhan ribu rongsokan sampah luar angkasa yang terakumulasi dalam orbit terjadi sejak lama[7].

Tubuh terestrial sedikit dilengketi oleh sampah luar angkasa. Jika dibiarkan menjamur ia akan berubah menjadi ancaman dan bahaya bagi kehidupan jagat. Misi yang diemban oleh Privateer Space mendapat tempat terhormat untuk membersihkan sampah luar angkasa. Tentulah, ia tidak sama dengan pemeran adegan dalam film Guardians of The Galaxy, berpetualang untuk menjaga tatanan galaksi. Coba bandingkan sampah menggunung di daratan bumi. Ia akan membusuk dan mengganggu kenyamanan beraktifitas karena baunya bisa menusuk hidung.

Melansir independent.co.uk, bahwa ada sekitar tiga ribuan hingga tujuh ribuan lebih bangkai satelit dalam dekade terakhir, dan hal itu akan bertumbuh sebanyak seratus ribu satelit sebelum tahun dua ribu tiga puluh[8]. Habis masa pakai akan diganti oleh satelit yang baru. Begitu seterusnya. Peluncuran demi peluncuran satelit berujung pada pembentukan sampah luar angkasa yang memalukan.

Kitalah yang membuat orbit bumi bergerak lambat dengan cara menumpahkan puing-puing luar angkasa. Setiap sesuatu yang membawa dirinya dalam satelit, ia akan terperangkap dengan sendirinya. Setelah pengawasan yang terinci terhadap satelit dan benda-benda lain terpenuhi, maka satu-satunya jejak setelah dilacak yang harus dihilangkan adalah sampah atau puing-puing luar angkasa, yang pada akhirnya akan membuat aura bumi kembali cerah.

Sesungguhnya tidak naif. Ketika kepedulian dan tindakan suka rela cair bersama ide dan mimpi Steve Wozniak dengan Privateer Space untuk membersihkan sampah luar angkasa bisa diikuti juga jejaknya oleh masyarakat global. Caranya, upaya pelestarian alam dari bahaya kerusakan dan ancaman kepunahan umat manusia di bumi dan seluruh spesies di seluruh jagat.

Bebas dari sampah luar angkasa dibarengi dengan bebas dari sampah di bumi. Dari dan untuk kita semua dalam tatanan global. Begitulah harapan kita di bawah kolong langit. Hidupkanlah langit tanpa batas, lestarikanlah bumi sebelum titik akhir tiba! Pilihan tepat, bergerak cepat, dan beristirahatlah secukupnya untuk masa depan, tanpa ilusi dan dongeng.


[1] Dia bermitra dengan sahabatnya, Steve Jobs untuk mendirikan perusahaan komputer Apple. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210914135046-199-694085/pendiri-apple-ikuti-bezos-musk-buat-perusahaan-luar-angkasa, tanggal 16 September 2021, pukul 07.00 WITA.

[2] Lihat Jean Francois Lyotard, The Posmodern Condition: A Report on Knowledge, Manchester University Press, Oxford Road, Manchester, 2001, hlm. 7.

[3] Dia bersama Alex Fielding, yang merupakan tim iMac yang pertama dan pendiri “Wheels of Zeus” (“WoZ”) di tahun dua ribu dua. Diakses dari https://www.biography.com/inventor/steve-wozniak, tanggal 16 September 2021, pukul 16.50 WITA.

[4] “Menjaga luar angkasa dan memberi akses pada semua umat manusia” menjadi misi Privateer Space seperti peristiwa yang terekam melalui video promo. Diakses dari https://www.techradar.com/news/apple-co-founder-steve-wozniak-announces-private-space-venture-unlike-the-others, tanggal 16 September 2021, pukul 07.30 WITA.

[5] “Ini bukanlah sebuah perlombaan. Bukan kompetisi. Atau permainan. Kita tidak sendirian, satu perusahaan, satu bangsa. Kita adalah satu planet. Diakses dari https://www.space.com/apple-cofounder-steve-wozniak-space-junk-company, tanggal 17 September 2021, pukul 14.24 WITA.

[6] “Langit bukan lagi sebuah batas,” dan “Kita berada dalam mode siluman.” Diakses dari https://www.cnet.com/news/apple-co-founder-steve-wozniak-launches-space-company-following-elon-musk-jeff-bezos/, tanggal 16 September 2021, pukul 07.25 WITA.

[7] Sekitar puluhan ribu rongsokan sampah luar angkasa yang terakumulasi dalam orbit terjadi sejak lama. Diakses dari https://www.space.com/apple-cofounder-steve-wozniak-space-junk-company, tanggal 17 September 2021, pukul 14.24 WITA.

[8] Akan bertumbuh sebanyak seratus ribuan satelit sebelum tahun dua ribu tiga puluh. Diakses dari https://www.independent.co.uk/life-style/gadgets-and-tech/apple-founder-wozniak-space-debris-company-b1919747.html, tanggal 17 September 2021, pukul 14.35 WITA.

ASN/PNS Bappeda Kabupaten Jeneponto/ Aktivis Masyarakat Pengetahuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like